Cari Blog Ini

Senin, 11 Maret 2013

Gomingpai : Gowes ke Goa Kreo

Setelah selama bulan Februari vakum dari bersepeda di hari Minggu (maksudku yang layak kushare di blog), karena soul mate sepedaanku sedang didera sakit asam lambung + gejala typhoid, akhirnya tanggal 10 Maret kemarin, kita berdua mendapatkan kesempatan untuk gowes kembali, menoreh kisah yang bisa kushare disini. :)
di atas jembatan tol

Kisah bermula dari Ranz yang kuliahnya libur tanggal 10 Maret 2013. (FYI, Ranz kuliah weekend hari Sabtu dan Minggu). Awalnya aku ingin gowes ke Demak pp, atau mungkin lebih jauh lagi dari itu, namun beberapa hari sebelum tanggal 10 Maret, seorang rekan kerja menyerahkan undangan resepsi pernikahannya. WADUUUHHH ... Gagal dah.

:)


Sabtu malam aku dan Ranz ngobrol kita mau gowes kemana hari Minggu pagi. Ranz sempat menyebut nama 'Candi Tugu' (aku belum pernah kesana). Namun aku merasa kurang menantang. (Sok ih, LOL.) Trus Ranz iseng menyebut Goa Kreo yang terletak di kelurahan Sadeng, Gunung Pati. Ahhh ... kalau Goa Kreo aku mau! Tidak terlalu jauh, tapi tanjakan yang harus kita lewatin lumayan menantang. Namun, aku ga yakin apakah Ranz akan mampu menjalaninya, berhubung dia kadang masih merasa lemas dan perutnya sakit gara-gara penyakit asam lambungnya. Melihat Ranz yang yakin, aku pun setuju.

Minggu 10 Maret 2013 jam 06.30 kita bertemu di ujung jalan Puspanjolo Selatan, di dekat jembatan dimana sekarang ada taman yang banyak dikunjungi orang untuk sightseeing pemandangan sungai Banjirkanal Barat. Ada kerumunan banyak orang tentu dibarengi dengan ada orang yang jualan makanan. Maka kita pun memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu dengan makanan yang ada. Kita memilih sate ayam. (Bulan Juni lalu waktu kita akan gowes ke Gunung Pati, kita tak sempat sarapan terlebih dahulu. Taman di sungai Banjirkanal Barat belum jadi). Ranz yang perutnya masih bermasalah, tak mampu menghabiskan 10 tusuk sate ayam; dia hanya makan separuhnya, maka yang separuh pun dibungkus untuk dijadikan bekal.

GGW

Jika di Gowes ke Ungaran lewat Gunung Pati lalu kita lewat Manyaran, kali ini kita lewat Sam Po Kong, menanjak lewat Panjangan yang memang tanjakannya tidak sekilling Manyaran. Herannya, jika dulu kita merasa perumahan elit Grand Green Wood jauuuh banget, gowes kali ini terasa begitu dekat. LOL. Ketika ngecek sportstracker, ternyata jarak Pusponjolo ke perumahan GGW hanya 7 kilometer, saudara-saudara! Hah, lebih dekat ketimbang dari rumah ke kantor, yang sampai 9 kilometer! Wew.

Kali ini ketika melewati Vihara Gunung Pati kita tidak mampir, khawatir kalau makan waktu terlalu lama. Perjalanan kali ini lebih lama karena Ranz yang memang belum fully recovered.

yuk nanjak :)

Tak terasa tiba-tiba kita sudah sampai di pintu gerbang masuk ke arah Goa Kreo! Waaahhh ... But, to our disappointment, di dekat gerbang itu ada tulisan yang menyatakan bahwa tempat wisata Goa Kreo sedang ditutup, tidak bisa dikunjungi karena sedang ada pembangunan jembatan. Hiksss ... Ranz yang merasa begitu ngoyo (masih sakit, naik bmx pula, satu-satunya sepedanya yang ada di Semarang) tentu merasa sangat kecewa. Meskipun begitu, aku mengajaknya untuk tetap masuk ke kawasan Goa Kreo, untuk melihat-lihat. Ranz setuju.

meski pucat, tetap bergaya :)
hehijauan

Pertama masuk ke jalan setelah gapura itu kita disambut turunan yang sangat tajam! Namun, tak lama kemudian, kita disambut tanjakan yang tak kalah tajamnya. Hadeeehhh ...

Sesampai di tulisan GOA KREO, kita langsung disambut puluhan kera yang sangat jinak! Kekecewaan Ranz pun terobati ketika melihat 'atraksi' kera-kera itu: mereka mencoba mencuri bekal yang kita bawa yang kita taruh di dalam tas plastik! Mereka sudah sangat terlatih sehingga tahu bahwa tas plastik seperti itu tentu isinya makanan! :)

"Ini punyaku!" lol
hayoooo, mau nyuri minumku?
makan! makan!

Di tempat parkir yang lumayan luas, kita sempat 'bermain-main' dengan para kera : aku membagi-bagikan kacang dan Ranz motret, plus minum es kelapa muda. Sekitar pukul 10.30 kita segera meninggalkan lokasi, kembali ke arah berangkat semula!

Kita sampai di masjid di seberang Jalan Candi Penataran (tempat rumah temanku yang mengundang ke acara resepsi pernikahannnya) sekitar pukul 11.00. Aku sempatin ganti t-shirt yang lain (yang kupakai sudah basah kuyup kena keringat. LOL.) dan makeup-an ala kadarnya. LOL. Btw, waktu kita masuk ke gang menuju perumahan itu, aku dan Ranz sempat disuruh balik lagi ke jalan raya, "Jangan lewat sini Mbak. Lewat jalan lain saja." Lha, aku bingung toh?

"Saya mau menghadiri resepsi pernikahan teman saya Pak. Ada yang menikah kan?" kataku dengan pede, karena aku melihat ada janur kuning melengkung di ujung jalan itu.


Dan ... akhirnya aku dan Ranz pun menikmati makan siang kita di resepsi pernikahan. :) Pulangnya kita tinggal turun saja, ga ada tanjakan. Tanjakan paling 'tidak bersahabat' sudah kita lewati. :)

Sampai jumpa di kisah gowes berikutnya! :)

C-net, 21.32 11/03/13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.