Cari Blog Ini

Rabu, 11 Mei 2016

Gowes Sejarah bersama KomseliS dan Lopen

Untuk ikut menyambut dengan gembira HUT kota tercinta Semarang yang ke-469, Komselis (Komunitas Sepeda Lipat Semarang) menggandeng Lopen sebagai komunitas kumpulan pecinta sejarah mengadakan satu event khusus yang diberi tajuk #GowesSejarah. Diselenggarakan pada hari Minggu 1 Mei 2016 tema yang diusung tahun ini adalah menelusuri jejak rel trem yang pernah dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda di awal abad ke 20.


Taman Pandanaran dipilih sebagai titik kumpul, mungkin karena ada icon yang bisa dipamerkan di foto, warak. :D Sebagai road captain ada Yogi dari Lopen yang mengaku grogi gegara harus nyepeda bersama para pesepeda karena dia tak biasa bersepeda. :D Ada kang Dur sebagai toa, lol. Ada Dany Saputra dan Victor Riu sebagai marshall. Well, kulihat hanya mereka berdua sih yang mengenakan rompi marshall. Meski tak ada sweeper, dan 2 orang marshall tentu terlalu sedikit untuk peserta yang melebihi 75 orang, semua partisipan berbaris rapi di sepanjang perjalanan. Motto SHARE THE ROAD tetap kita pegang teguh. Uhuk! Banyak wajah baru yang sebelumnya tak pernah kita lihat di event-event sebelum ini, mungkin karena embel-embel SEJARAH event ini menarik mereka-mereka yang biasanya tidak tertarik ikutan event yang diselenggarakan Komselis maupun B2W Semarang.

Selain Komselis dan B2W Semarang, terlihat beberapa komunitas sepeda lain yang bergabung, misal FedSemar alias Federal Semarang, Brompton Semarang, dll. Lowrider Semarang tidak terlihat karena mereka memiliki acara sendiri : menerima tamu Lowrider Kendal. :)

Setelah foto bersama untuk kepentingan dokumentasi, kita mulai gowes ke arah Barat, kemudian belok ke Jalan Kyai Saleh. Di ujung Jalan Kyai Saleh kita belok ke kiri, menyusuri Jalan Veteran. Tempat pertama yang kita kunjungi adalah Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal. Disini kita mendapatkan penjelasan bahwa yang nampak seperti 'selokan' di pinggir Jalan Sriwijaya adalah Kanal Siranda peninggalan pemerintahan kolonial Belanda. Kanal ini dibuat untuk mengurangi kemungkinan banjir di kawasan kota Semarang. (Shhhttt ... sejak zaman Belanda masih 'berkuasa' di kota kelahiranku ini Semarang telah mengalami masalah banjir ternyata!)

Dari Kanal Siranda kita melanjutkan perjalanan ke arah Timur. Di ujung Jalan Sriwijaya kita belok kanan, dan berhenti di depan Java Mall. Disini Yogi menjelaskan bahwa dulunya tepat di depan bangunan yang sekarang digunakan untuk Optik 55 terletak stasiun trem.

Dari sana kita balik kanan, menyusuri Jalan MT Haryono a.k.a Jalan Mataram. Titik berhenti berikutnya di depan sekolah SMA Sultan Agung Semarang. Ada apa ya? Aku sudah lupa. LOL. Satu yang kuingat, gapura yang ada di samping gedung sekolah ini adalah gapura duplikat karena yang asli telah dihancurkan. :(

Kita kembali melanjutkan menyusuri Jalan MT Haryono. Berikutnya kita mampir ke stadion Diponegoro. Stadion ini ternyata juga merupakan peninggalan pemerintahan kolonial Belanda. (Akibat ga langsung menuliskannya, lupa deh aku detilnya apa aja yang dijelaskan oleh Yogi dari Lopen. :( )

Selanjutnya kita dibawa mampir ke sebuah gedung peninggalan S.I. (Sarekat Islam).

Titik berhenti berikutnya di dekat bunderan Bubakan. Di daerah situ dulunya merupakan terminal/stasiun yang cukup besar, namun sekarang tidak ada bekas-bekasnya sama sekali. :( A very big loss buat pihak KAI maupun pemerintah karena kita telah kehilangan saksi (mati) sejarah. :(

Gedung terakhir yang kita kunjungi adalah gedung Sobokarti yang terletak di Jalan Dr. Cipto. Disini pihak panitia bagi-bagi hadiah dan door prize bagi yang beruntung.

Berikut ini foto-foto yang dihasilkan oleh tangan dingin Ranz. :)

Mari kita nantikan event selanjutnya dari KomseliS. Yuhuuuuu

IB 11 - 21 Mei 2016

ketiga kawanku ini bukan pesepeda, tertarik gabung gegara tema SEJARAH yang diusung :)
 ki-ka Mima, Kiki, Yudi































foto ini menunjukkan gerbang/gapura asli di dekat SMA Sultan Agung

gerbang duplikat

di dalam gedung S.I. (lihat tulisan di lantai)

di luar gedung S. I.




di ujung dekat bunderan Bubakan



om AB yang ketiban sampur bagi-bagi hadiah ... (baik banget yaaa? :D
Paketu Komselis dan istri 

2 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.