Cari Blog Ini

Minggu, 14 Juni 2020

Pandemi Covid 19 dan Pesepeda

Di "awal2" pandemi (pertengahan bulan Maret 2020, saat pemerintah mulai menghimbau rakyatnya untuk 'stay at home') beberapa kawan yang berbisnis sepeda mengeluh penjualan mulai seret. (Well, sebenarnya (hampir) semua usaha seret ya? Tapi di tulisan ini saya cuma fokus ke bisnis penjualan sepeda.) Baik mereka yang memiliki toko sepeda (fisik) maupun mereka yang berjualan sepeda online.

 


Yang mengherankan mendadak sekitar awal /pertengahan bulan Mei seorang kawan menulis status di timeline-nya, "maaf, yang menelpon tidak bisa saya layani karena saya sibuk di toko." Selidik punya selidik ternyata saat itu mulai banyak orang tertarik membeli sepeda. Dan saya mulai memperhatikan jika saya sepedaan di pagi hari setelah sahur, apalagi jika di hari Minggu, saya berpapasan dengan banyak pesepeda.

 

Selepas Idul Fitri 24 Mei 2020, jalanan kian ramai dengan pesepeda, pagi dan sore, apalagi jika hari Sabtu/Minggu. Kebetulan hari Minggu 14 Juni 2020 saya lewat Kota Lama Semarang, yang menjadi destinasi wisata idola baru setelah direnovasi oleh pemerintah Kota Semarang. Situasinya ramai sekali, banyak pesepeda lewat, apalagi yang nongkrong untuk berfoto-foto. Selepas Kota Lama, sepanjang jalan Pemuda hingga Tugumuda pesepeda bertebaran dimana-mana, tidak jauh beda dengan kondisi ketika ada funbike.

 

Ini adalah fenomena yang menarik untuk dikaji menurut saya. Ada apa?

 

Saya sempat ngobrol tentang hal ini dengan adik saya yang juga memilih sepeda sebagai moda transportasi untuk pergi ke tempat-tempat yang tidak terlalu jauh dari rumah, sekaligus berolahraga.

 

Kota Lama 14 Juni 2020 pagi


Untuk anak-anak yang masih usia sekolah -- sekitar 8 - 18 tahun -- mungkin mereka telah mencapai titik jenuh untuk terus berada di rumah. Bermain game online pun lama-lama membosankan. Akhirnya mereka memilih keluar rumah dengan bersepeda. Dua tiga anak, akhirnya mereka menularkan kegiatan satu ini ke kawan-kawan yang lain. Sekelompok anak-anak mengundang berkelompok-kelompok anak lain untuk melakukan hal yang sama. Yang mengherankan, ini tidak hanya terjadi di satu kota. Semarang, Solo, Pemalang, Bandung, dan mungkin juga kota-kota lain terjadi hal yang sama. Ranz yang tinggal di Solo bilang harga sepeda di Solo meningkat tajam!

 

Bagaimana dengan mereka yang berusia dewasa?

 

Beberapa hari lalu kebetulan saya membaca status seorang kawan facebook: dia berhasil 'ngompori' kawan-kawan sekolahnya dulu untuk bersepeda! Tentu ini ada hubungan dengan pandemi dimana pemerintah menghimbau rakyatnya untuk jaga jarak. Beberapa lokasi yang biasa menjadi tujuan untuk berolah raga (misal di Semarang lapangan 'Tri Lomba Juang' yang juga sempat menjadi primadona tempat berolahraga yang murah meriah) tutup; kolam renang umum juga tutup. Sementara itu, rakyat diharapkan untuk meningkatkan imun tubuh dengan salah satu caranya adalah berolahraga.  Bersepeda adalah salah satu solusi yang lebih menyenangkan ketimbang jalan kaki atau jogging. Dengan bersepeda kita bisa mencapai jarak yang lebih jauh dengan mudah ketimbang jalan kaki atau jogging, terutama bagi pemula. Selain itu, jogging lebih memberatkan tubuh dibandingkan bersepeda. Bersepeda santai -- misal dengan kecepatan rata-rata 10km/jam -- lebih disarankan untuk dilakukan mereka yang sudah berusia di atas 40 tahun ketimbang jogging.

 

Bersepeda sangat disarankan untuk dilakukan di masa pandemi seperti sekarang ini terutama jika kita melakukannya sendirian, atau maksimal dengan sekelompok orang tak lebih dari 5 orang, dan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat: mengenakan masker, memilih tempat yang sepi, waktu yang tepat, biasanya di pagi hari setelah Subuh dimana hawa masih segar dan belum banyak orang beredar di jalan raya. Usahakan untuk tidak mampir kemana-mana, misal angkringan/warkop; jika sampai harus mampir, lakukan protokol kesehatan seperti cuci tangan yang bersih menggunakan sabun dan air mengalir sebelum mulai makan/minum, dan selalu ingat untuk tidak menyentuh hidung, mulut, dan mata dengan tangan yang belum dicuci.

 

Pantai Cipta 14 Juni 2020


Sampai pertengahan Juni ini, saya masih tetap memilih bersepeda sendiri. Eh, lha memang biasanya sendiri, kecuali jika sedang bikepacking dengan Ranz. Dan kecuali-kecuali yang lain. Lol.

 

PT56 17.00 14-Juni-2020


Tata cara gowes New Normal bisa diklik disini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.