Cari Blog Ini

Selasa, 22 Maret 2016

Ngepit Pagi ke Pantai Maron

Semenjak pertama kali diajak teman-teman sepedaan ke Pantai Maron tahun 2008 lalu, aku sudah suka bersepeda kesini. Trek yang bukan berupa jalanan aspal memberi kesan ber-offroad ria, namun tidak seekstrim trek ke Banyumeneng, maupun Wonolopo. Paling-paling hanya ada 2 "resiko" yang harus kita tanggung : (1) sangat berdebu jika kita kesana di musim kering/panas (2) super becek di musim hujan. Aku pribadi lebih memilih di musim kering, kita cukup hanya melindungi mata dengan mengenakan kacamata, dan bandana untuk melindungi hidung. Di musim hujan, laju sepeda bakal sulit jika trek super becek. :)

contoh trek berlumpur, saat kita kesana bulan Desember 2008 :)

Sudah tak terhitung berapa kali aku menyambangi Pantai Maron, entah sendiri atau bersama teman-teman sepeda yang lain. Seringnya di musim kering. Hanya sekali di musim hujan, dimana seorang teman terpaksa harus mengorbankan sendal jepitnya yang "terkubur" lumpur. LOL. Seorang teman lain RD-nya harus patah gegara timbunan lumpur yang ganas. :D (kisahnya bisa dibaca disini.) Aku belum pernah sendirian nekad ke Maron di musim hujan, dari pada kenapa kenapa, mending milih rute lain saja. Hahahaha ...








Sekarang, selain memandang ombak dan langit biru nan luas di pantai, jika kita ke satu tujuan wisata ini, ada satu lokasi lain yang bisa kita pakai untuk bernarsis ria, yakni kawasan mangrove. Buat yang tinggal di kawasan 'downtown' jika ingin menikmati pemandangan 'hutan' bakau tidak usah pergi jauh-jauh ke Tapak, atau Mangkang, atau pun Morosari - Demak. Kita cukup ke pantai Maron.

Sejak beberapa tahun lalu, sebuah perusahaan swasta telah melakukan penanaman mangrove dengan teratur di kawasan pantai Maron. Sekarang sudah bisa kita lihat hasilnya. Tapiii ... harus jaga emosi ya agar kawasan ini tidak rusak. (Ingat kasus sebuah kebun amaryllis di Jogja sekian bulan lalu kan?) Beberapa hari lalu ketika kesana, masih ada tulisan "belum dibuka untuk umum" di "pintu masuk" ke kawasan ini.

Mari cintai lokasi wisata dalam negeri dengan mengunjunginya,, sekaligus merawatnya.

LG 10.10 23/03/2016




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.