Cari Blog Ini

Senin, 27 Januari 2020

Rezeki




Duluuu, aku memang teledor banget. Saat masih duduk di bangku SMA maupun kuliah, beberapa kali kehilangan STNK dan SIM, sampai ayahku (mungkin) kesal. Hihihi … bukan masalah uang yang harus dikeluarkan lagi untuk mendapatkan STNK dan SIM pengganti, namun ribetnya ngurus lagi itu …



Sudah lamaaaaaaaa aku ga mengalami kehilangan yang disebabkan keteledoranku sendiri ini. Mungkin karena itu, aku kembali dijewer Sang Semesta bahwa aku harus menjaga apa yang sebenarnya masih milikku dengan sebaik-baiknya.



Sabtu 25 Januari 2020 kemarin, aku dan Ranz bersepeda ke Ungaran, tepatnya ke daerah Ngobo. Aku kepengen dolan ke Watu Gajah Park, satu destinasi wisata yang dikunjungi adik2ku dan keponakan waktu arisan RT. Aku tidak bisa ikut waktu itu karena sedang dolan ke Sragen, berpartisipasi dalam acara launching Lempitan Sragen. Kebetulan waktu aku dan Ranz dolan ke Curug Gending Asmoro dan Candi Ngempon beberapa bulan lalu, Ranz sudah melihat papan petunjuk ke WGP, jadi ga perlu repot-repot mencari lokasinya di google map.



Otw ke WGP, kita melewati Alaska, Ngobo. Bagi orang kota, (uhuk) tentu hehijauan hutan karet ini menggoda untuk mampir berfoto-foto. Akhir-akhir ini aku sudah lumayan jarang mengeluarkan tab untuk memotret waktu kita sedang perjalanan somewhere bersepeda, biar Ranz saja yang memotret. Namun, entah kali itu aku mengeluarkan tab, memotret Austin, langsung mengunggahnya ke facebook, dan kemudian memasukkannya kembali ke dalam tas pannier yang nangkring di rak seatpost Cleopatra. Beberapa kali seperti ini, dan … aku lupa menutup restletingnya!



Waktu sudah sampai di gerbang masuk WGP, aku berhenti untuk ngecek strava sudah berapa kilometer aku bersepeda. Nah, saat itulah aku nyadar bahwa tab tidak ada dalam tas pannier dan restleting belum kututupkan. :( mengetahui hal ini, Ranz langsung ngacir gowes balik ke Alaska lagi. Tadi waktu kita meninggalkan Alaska, situasi masih lumayan sepi. Siapa tahu masih rezekiku kan ya.



Sekitar 30 menit kemudian Ranz balik ke tempatku menunggu sambil berharap-harap cemas. Begitu melihat wajahnya yang kusut, aku tahu, tab tidak dia temukan. :(


*****


Kita sampai ke kos Ranz malam itu pukul 20.00. hujan lebat menyebabkan perjalanan kita terhambat. Sampai kos, aku ngecek WA di hp, Angie ternyata mencoba menghubungiku sejak jam 18.00. dia dihubungi oleh seseorang yang mengaku menemukan tab-ku di Alaska Ngobo. Sebagai bukti dia jujur dia mengirim foto penampakan tab dan foto ktp-nya. Dia tinggal di daerah Karangawen, Demak. Angie memberitahuku nomor telepon si penemu. Aku langsung menghubunginya, mengirim fotoku waktu berada di Alaska, sebagai bukti bahwa memang aku ke Alaska.



Minggu 26 Januari 2020, setelah menghadiri satu acara di rumah seorang sahabat, aku, Angie, dan Ranz -- ditemani Asrul -- berangkat ke Karangawen, mencari alamat rumah si penemu -- sebut saja namanya Hana.


In short, alhamdulillah, tab sudah kembali dengan selamat. Sehari sebelumnya, Ranz sudah meresetnya dari jarak jauh, sehingga semua data dan aplikasi yang ada di tab hilang semua. Untung nomor telpon Angie masih tertera di tab (yang kuberi nama 'Anakku') sehingga Hana -- gadis jujur yang baru berusia 20 tahun -- menghubungi nomor Angie untuk memberitahu bahwa dia menemukan tab.


Masih ada orang jujur di bumi ini. I am very touched and emotional.


LG 14.44 27-Januari-2020


N.B.:
tulisan tentang sepedaannya tunggu yaaa. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.