Duluuu, aku
memang teledor banget. Saat masih duduk di bangku SMA maupun kuliah, beberapa
kali kehilangan STNK dan SIM, sampai ayahku (mungkin) kesal. Hihihi … bukan
masalah uang yang harus dikeluarkan lagi untuk mendapatkan STNK dan SIM
pengganti, namun ribetnya ngurus lagi itu …
Sudah
lamaaaaaaaa aku ga mengalami kehilangan yang disebabkan keteledoranku sendiri
ini. Mungkin karena itu, aku kembali dijewer Sang Semesta bahwa aku harus
menjaga apa yang sebenarnya masih milikku dengan sebaik-baiknya.
Sabtu 25
Januari 2020 kemarin, aku dan Ranz bersepeda ke Ungaran, tepatnya ke daerah
Ngobo. Aku kepengen dolan ke Watu Gajah Park, satu destinasi wisata yang
dikunjungi adik2ku dan keponakan waktu arisan RT. Aku tidak bisa ikut waktu itu
karena sedang dolan ke Sragen, berpartisipasi dalam acara launching Lempitan
Sragen. Kebetulan waktu aku dan Ranz dolan ke Curug Gending Asmoro dan Candi
Ngempon beberapa bulan lalu, Ranz sudah melihat papan petunjuk ke WGP, jadi ga
perlu repot-repot mencari lokasinya di google map.
Otw ke WGP,
kita melewati Alaska, Ngobo. Bagi orang kota, (uhuk) tentu hehijauan hutan
karet ini menggoda untuk mampir berfoto-foto. Akhir-akhir ini aku sudah lumayan
jarang mengeluarkan tab untuk memotret waktu kita sedang perjalanan somewhere
bersepeda, biar Ranz saja yang memotret. Namun, entah kali itu aku mengeluarkan
tab, memotret Austin, langsung mengunggahnya ke facebook, dan kemudian
memasukkannya kembali ke dalam tas pannier yang nangkring di rak seatpost
Cleopatra. Beberapa kali seperti ini, dan … aku lupa menutup restletingnya!
Waktu sudah
sampai di gerbang masuk WGP, aku berhenti untuk ngecek strava sudah berapa
kilometer aku bersepeda. Nah, saat itulah aku nyadar bahwa tab tidak ada dalam
tas pannier dan restleting belum kututupkan. :( mengetahui hal ini, Ranz
langsung ngacir gowes balik ke Alaska lagi. Tadi waktu kita meninggalkan
Alaska, situasi masih lumayan sepi. Siapa tahu masih rezekiku kan ya.
Sekitar 30
menit kemudian Ranz balik ke tempatku menunggu sambil berharap-harap cemas.
Begitu melihat wajahnya yang kusut, aku tahu, tab tidak dia temukan. :(
*****
Kita sampai
ke kos Ranz malam itu pukul 20.00. hujan lebat menyebabkan perjalanan kita
terhambat. Sampai kos, aku ngecek WA di hp, Angie ternyata mencoba
menghubungiku sejak jam 18.00. dia dihubungi oleh seseorang yang mengaku
menemukan tab-ku di Alaska Ngobo. Sebagai bukti dia jujur dia mengirim foto
penampakan tab dan foto ktp-nya. Dia tinggal di daerah Karangawen, Demak. Angie
memberitahuku nomor telepon si penemu. Aku langsung menghubunginya, mengirim
fotoku waktu berada di Alaska, sebagai bukti bahwa memang aku ke Alaska.
Minggu 26
Januari 2020, setelah menghadiri satu acara di rumah seorang sahabat, aku,
Angie, dan Ranz -- ditemani Asrul -- berangkat ke Karangawen, mencari alamat
rumah si penemu -- sebut saja namanya Hana.
In short,
alhamdulillah, tab sudah kembali dengan selamat. Sehari sebelumnya, Ranz sudah
meresetnya dari jarak jauh, sehingga semua data dan aplikasi yang ada di tab
hilang semua. Untung nomor telpon Angie masih tertera di tab (yang kuberi nama
'Anakku') sehingga Hana -- gadis jujur yang baru berusia 20 tahun --
menghubungi nomor Angie untuk memberitahu bahwa dia menemukan tab.
Masih ada
orang jujur di bumi ini. I am very touched and emotional.
LG 14.44
27-Januari-2020
N.B.:
tulisan tentang sepedaannya tunggu yaaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.