Cari Blog Ini

Rabu, 05 Agustus 2020

GOA KREO DAN WADUK JATIBARANG: PELEPAS PENAT DI AKHIR PEKAN


Bagi mereka yang tinggal di daerah Semarang dan sekitarnya, jika ingin melepas penat dari kejenuhan bekerja sehari-hari dan ingin menikmati udara segar dan pemandangan hehijauan tentu tak asing lagi dengan nama tempat wisata Goa Kreo. Satu hal yang mungkin belum mereka ketahui adalah tempat wisata – yang sedikit bernuansa mistis ini – telah bersolek jauh lebih memesona dengan dibangunnya Waduk Jatibarang di sekitar lokasi Goa Kreo ini.

GOA KREO


Goa Kreo

Goa Kreo terletak di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri, kecamatan Gunung Pati, Semarang. Goa ini diyakini sebagai salah satu jejak petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Masjid Demak. Setelah mendapatkan kayu jati yang dibutuhkan, Sunan Kalijaga kesulitan untuk membawanya ke Demak. Sementara bersemedi di goa mencari wangsit, Sang Sunan meminta bantuan kera-kera yang jumlahnya memang cukup banyak di daerah itu untuk menjaga kayu-kayu tersebut.

foto dijepret dari dalam goa

Kata “Kreo” berasal dari kata “mangreho” yang berarti “peliharalah” atau “jagalah”. Sejak saat itu, kawanan kera ini dianggap sebagai penunggu Goa Kreo. Setelah ratusan tahun berlalu, kera-kera tersebut terus beranak pinak dan tetap tinggal di kawasan tersebut tanpa terganggu penduduk sekitar maupun para wisatawan yang datang berkunjung.

WADUK JATIBARANG

Waduk Jatibarang mulai dioperasikan pada tanggal 5 Mei 2014, bertepatan dengan Hari Air Dunia setelah dibangun selama kurang lebih empat tahun. Waduk dengan daya tampung 20,4 juta meter kubik ini selain diharapkan mampu mengatasi masalah banjir, juga untuk dijadikan satu destinasi wisata yang baru. Waduk ini mengelilingi Goa Kreo, yang bisa dilewati oleh para pengunjung dengan menyeberangi jembatan nan artistik.



jembatan yang menghubungkan tempat parkir kawasan wisata ini ke Goa Kreo, di bawahnya terlihat waduk Jatibarang

jembatan yang artistik

siap-siap ngos-ngosan bagi mereka yang tidak pernah berolahraga
satu dari banyak kera yang bebas berkeliaran di kawasan wisata ini

nunut narsis :D

Waduk Jatibarang ini kian menambah kerasan bagi mereka yang suka berkunjung ke Goa Kreo, entah untuk menikmati udara segarnya, suara gemericik air, kicau burung-burung yang beterbangan, atau pun untuk bermain-main dengan kera yang sangat jinak kepada manusia.

Goa Kreo + Waduk Jatibarang bisa diakses dari arah Kalibanteng, ambil arah ke Jalan Abdul Rahman Saleh, ikuti terus jalan menuju Gunung Pati. Sesampai Desa Sadeng, cari pintu gerbang yang bertuliskan “DESA WISATA KANDRI”, kemudian belok kanan. Bagi pesepeda yang gemar trek jalan naik turun, Goa Kreo tentu menjadi salah satu destinasi yang menantang, dimana di tujuannya, kita bisa sekaligus berwisata.

Tiket masuk Rp. 5000,00. (tahun 2015)

Oktober 2015
Nana Podungge
Pehobi sepeda antar kota sambil berwisata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.