Cari Blog Ini

Selasa, 18 Agustus 2020

Gomingpai ke Waduk Gajahmungkur

 Our Journey is the Destination 

(2nd edition)


Sebenarnya, dalam rangka 'merayakan' long weekend (tanggal 17 Agustus 2020 jatuh pada hari Senin), aku mengajak Ranz untuk gowes napak tilas ke Jogja. Kita berdua jauh lebih sering bersepeda Jogja - Solo ketimbang sebaliknya. Namun, ternyata Ranz agak 'awang-awangen' kuajak ke Jogja di masa pandemi begini. Padahal ya jelas kita bisa menghindari tempat-tempat ramai kan ya. Sebagai ganti, Ranz menawari gowes napak tilas ke Waduk Gajahmungkur - Wonogiri. Baiklah, aku setuju.

 


Hari Sabtu 15 Agustus 2020 aku ke Solo naik travel Xtrans pukul 11.00. Yang keberangkatan pukul 09.00 sudah penuh. (Awal Juli, masih jarang lho orang pergi keluar kota.) Aku sempat ke pool travel Kencana sebelum pukul 09.00. masih ada seat ke Solo pukul 09.00, tapi aku diminta membayar bagasi sebesar Rp. 30.000,00 karena membawa Austin. Hmmm … preseden yang buruk ini jika penumpang setuju. Aku langsung membatalkan rencana mau berangkat ke Solo naik travel Kencana. Aku balik lagi ke Xtrans untuk memesan tiket yang pukul 11.00.

 


FYI, 12 Juli 2020 aku naik Kencana dari Solo ke Semarang dengan membawa Austin, gratis bagasi loh. Check this link.

 


Travel yang kunaiki meninggalkan pool yang terletak di Jl. Menteri Supeno tepat pukul 11.00. keluar dari tol di daerah Tjolomadoe Kartasura sekitar pukul 12.30. Aku turun setelah travel lewat 'underpas' Jl. Slamet Riyadi, Sukoharjo, tak jauh dari bengkel sepeda langganan Ranz. Ranz sudah menungguku disana. Niat hati ingin mengecekkan Austin yang sempat bermasalah ketika kukayuh pedalnya, tapi ditolak karena pelanggan untuk hari itu sudah penuh. Ya wis lah, pablebuat?

 


Kita maksi di satu warung makan yang terletak tak jauh dari Jl. Slamet Riyadi - Solo. Aku memilih menu capcay Solo. Dari sana, kita langsung ke rumah Ranz.


 

Malamnya, Ranz mengajakku makan malam di warung soto milik adiknya, yang terletak di shelter belakang stadion Manahan. Sotonya enaaak banget loh. FYI, adiknya Ranz itu mantan chef hotel bintang empat, kena phk gegara pandemi covid. :( Gerimis turun sebelum kita selesai makan. :( Akhirnya, kita tidak bisa NR jauh-jauh setelah makan. Just as usual, kita mampir ke Wedangan Pak Basuki, aku ngefans teh nasgitelnya.


 

Minggu 16 Agustus 2020

 


Semula kita berdua rencana berangkat pukul 06.00. tapi hawa yang sejuk dan pikiran "libur kok bangun pagi2" lol membuat kita molor, lol. Walhasil, kita baru meninggalkan rumah Ranz pukul 07.02. Kita langsung menuju arah Solo Baru - Sukoharjo, dan berhenti sarapan di satu warung makan sop ayam, setelah bersepeda sejauh 15 kilometer. Lokasinya tidak jauh dari warung makan ayam goreng Mbah Karto, 'langganan' kita.

 


Usai sarapan, kita melanjutkan perjalanan. Kita mampir ke satu pom bensin untuk nunut ke toilet, di daerah Kepuh, Sukoharjo. Titik berhenti selanjutnya saat kita lewat gapura selamat datang di kabupaten Wonogiri. Tak jauh dari gapura yang pernah kita pakai untuk berfoto juga di tahun 2011, sekarang ada gapura lain yang jauh lebih cantik, karena bentuknya menyerupai gapura masuk pura Lempuyangan, Bali. Saat melewati patung Nyi Roro Kidul naik kereta kencana, Ranz tidak berhenti untuk berfoto. Hmmm … mungkin dia pikir ga perlu toh kita sudah pernah foto-foto disitu, lol. Tapi, patung spesial ini menandai bahwa trek rolling akan segera dimulai, lol. Welcome to Wonogiri! LOL.

 



Perasaan Wonogiri masih sesepi dulu, hahaha … atau karena itu hari Minggu yak? Tapi, kita berpapasan dengan banyak pesepeda dari arah yang berlawanan, dulu ga sebanyak ini seingatku. Kita sempat mampir ke minimarket lagi, yang terletak di Jl. Jendral Sudirman, Wonogiri. Kita juga jajan es degan yang warungnya berada di samping minimarket ini. FYI, es degannya tidak recommended. Hihihi …



 


Sekitar pukul 11.45 kita berdua telah sampai di jembatan dimana kita bisa memandang waduk dengan leluasa. Pukul 12.00 kita telah sampai di depan gerbang masuk waduk Gajahmungkur. Jarak yang sudah kita tempuh 42,5 km. Dan … tetetetetetttt … waduk masih tutup, saudara-saudara! Kulihat banyak pesepeda lain yang juga 'kecele' seperti aku dan Ranz, lol. Aku yakin, tentu bukan hanya aku, Ranz dan para pesepeda yang mengaku dari Boyolali itu, pasti ada banyak pesepeda lain yang mengalami hal yang sama dengan kita, lol.

 



Tapi, aku tidak kecewa2 amat. Setelah mengalami bersepeda ke Mrapen dan tujuan wisata 'Api Abadi Mrapen' tutup, kali ini menjadi satu hal yang biasa saja. Maklum. Toh yang penting sepedaannya, lol. Plus seingatku, di dalam waduk juga ga banyak yang bisa kita 'lihat'. Waduk malah justru terlihat lebih menarik dari tempat yang agak jauh dan dari 'atas'.

 


Setelah sempat berfoto beberapa kali di depan pintu gerbang, aku mengajak Ranz mampir di satu rumah makan di daerah itu, dimana kita bisa mendapatkan pemandangan waduk dari atas. Ranz memilih RM Bu T** yang kebetulan lokasi lesehannya cukup strategis, kita bisa memandang waduk dengan leluasa. Alhamdulillah.


 


Aku memilih menu nila bakar, kita pesan dua porsi, untuk minum es teh dua gelas, dan satu es kelapa muda. Ada sepasang suami istri yang duduk di samping, mereka sempat 'mewawancarai' Ranz saat aku ke toilet. Mereka heran karena kita bersepeda dari Solo ke waduk. Mereka bilang, kadang mereka dan komunitasnya juga bersepeda ke waduk, tapi dari Solo mereka loading dulu sampai Selogiri, baru mulai bersepeda ke waduk. Pulangnya, ya mereka bersepeda ke Selogiri lagi, dari sana mereka loading sampai Solo. Entah, Solonya daerah mana, Ranz tidak sempat bertanya.

 


Seingatku, Ranz tidak 'anti' ikan bakar. (Kita pernah jajan ikan bakar waktu bersepeda ke Ngrembel, dua kali.) Tapi, ternyata kali ini, dia tidak ikut makan. Semula yang seekor akan dibungkus dibawa pulang. Kenyataannya, dua-duanya aku makan sendiri, lol. Ranz hanya nyuwil-nyuwil sedikit, lol.

 



Sekitar pukul 14.00 kita meninggalkan RM Bu T**, meski kita tidak langsung mengayuh pedal kembali ke arah kita datang. Ranz mengajak 'turun' ke satu lokasi yang terletak tidak jauh dari RM tempat kita makan. Ternyata, ini adalah area yang kita kunjungi untuk foto-foto waktu kita gowes menuju Pantai Nampu 9 tahun lalu. 9 tahun yang lalu sih masih sepi, tidak ada apa-apa. Sekarang sudah ada beberapa warung makan 'makeshift' alias yang dibuat ala kadarnya. Juga ada 'dermaga'sebagai gardu pandang. Selain itu, ada tawaran sewa perahu untuk memutari waduk. Kukira Ranz pingin, ternyata engga, dia Cuma pingin memotret waduk dari arah dekat.

 


FYI, sebenarnya kita sudah siap bawa baju cadangan andai kita mendadak pingin menginap di satu hotel karena keasyikan bermain2 di waduk. Aku sih tidak keberatan andai Ranz pingin naik perahu, kemudian leyeh2 disitu rada lama, hingga 'terpaksa' menginap di hotel (kelas melati) yang ada di daerah situ. Tapi, ternyata Ranz Cuma mampir sebentar. Ga sampai 15 menit kemudian, kita telah kembali mengayuh pedal.


 


Otw balik ke Solo, kita tidak banyak berhenti, kecuali di pertigaan tempat ada patung Nyi Roro Kidul yang naik kereta kencana. Menjelang sampai alun-alun Sukoharjo, Ranz bertanya apakah aku ingin mampir ke RM ayam goreng Mbah Karto. Hadeeeh … lha perutku penuh, makan 2 ekor ikan nila bakar, lol. Jika Ranz mengajak mampir, ya aku Cuma pesen minum, ga makan. Tapi, ternyata Ranz terus melaju. Berhenti di satu pom bensin untuk mampir ke toilet. Di pom bensin pertama kita mampir, ternyata ga ada air sama sekali, lol. Untung ga sampai 15 menit kemudian ada pom bensin lagi; we were saved! LOL.


 

Sesampai mall Ha***** Solo Baru kita berhenti di satu angkringan, tak jauh dari pom bensin seberang mall, jajan es teh; kita sama-sama kehausan. Kali ini aku tidak sedang kepengen mampir fastfood restaurant untuk jajan iced coffee-nya karena terakhir kesini (Juli lalu) rasanya kurang nendang, lol.


 

Kita sampai rumah Ranz sekitar pukul 18.20. jarak yang sudah kita tempuh 85,9 kilometer. Duh, nanggung nih. Maka, setelah mandi, aku mengajak Ranz makan malam di warung soto adiknya yang berlokasi di Manahan, kemudian gowes muter ke arah Gladak, demi menggenapi jarak tempuh menjadi 100 kilometer. Hohoho …


 

PT56 13.57 18-Agustus-2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.